Latest Entries »

anak kelas X yang pelajaran kimianya diajar ama bu irma kita disuruh bikin tugas kan yaitu makalah klik aja untuk download soalnya aku udah——> klik

MP BERGETAR DI 27

Pada tahun ajaran 2011-1012 MP (merpati putih) telah menggetarkan hati para siswa SMA N 27 Bandung, karena itu banyak siswa yang masuk ke Ekstrakulikuler ini sekarang MP diSMAN 27 mendapat julukan MP27 yang beranggotakan : mas iyan, mas gilang, mas nabil, mas tito, mas fathur, mas imron dan masih banyak lagi.

Getaran merupakan salah satu cabang keilmuan yang ada di PPS BETAKO MERPATI PUTIH.  Getaran sendiri mempunyai arti mendeteksi suatu benda (benda mati/hidup) dengan cara mengenali/merasakan energy  yang ditimbulkan oleh benda itu atau mengenali bentuk, warna, tekstur, arah, kecepatan, volume, dan komposisi berbagai objek tanpa menyentuhnya dan dalam keadaan mata tertutup. Kadang ada yang mepresepsikan bahwa getaran adalah dapat melihat / tembus pandang dengan keadaan mata tertutup. Namun presepsi seperti itu kurang tepat.  Metode getaran dapat diaplikasikan ke dalam peragaan yang menarik seperti pematahan/pemecahan benda keras(:seperti dragon, beton cor, es balok, dll),  mengendarai motor/sepeda/mobil dengan mata tertutup, membaca dengan mata

tertutup, menebak bentuk/warna suatu benda dengan mata tertutup, mencari seseorang dengan keadaan mata tertutup. Bahkan jika sudah melewati tingkatan tertentu seorang anggota Merpati Putih juga dapat mengaplikasikan getaran untuk mendeteksi radiasi nuklir seperti yang sedang dikaji metodenya oleh BATAN.

Menurut pernyataan Ir Surato M.Sc. tentang Tenaga Getaran ini pada tabloid Bola yang terbit tahun 80-an. Ir Surato M.Sc. yg bekerja untuk BPPT ini mengatakan :

“Jadi dengan mengirim getaran lewat tangan, kaki atau kepala. Kita akan mempengaruhi susunan molekul pada benda-benda yang akan kita patahkan. Pada saat molekul pada garis yang kita jadikan sasaran itu berada dalam kondisi labil, maka sasaran itu kita hantam. Yang penting bukan kekuatan pukulannya tetapi momentumnya”

Pada 1995 PPS BETAKO MERPATI PUTIH mendirikan Yayasan Destarata. Keberadaan yayasan ini dimaksudkan untuk

membuat dan melaksanakan program pembinaan bagi tuna netra. Dalam perkembangannya, terdapat kurang lebih 3000 orang tunanetra di Indonesia yang telah berlatih Ilmu Getaran Merpati Putih. Manfaatnya, sekarang mereka sudah bisa hidup secara mandiri. Hal itu juga membantah anggapan bahwa ilmu di Merpati Putih adalah HOAX (: http://archive.kaskus.us/thread/4836703). Keberhasilan Merpati Putih dalam mengembangkan metode getaran, memukau banyak negara tetangga. Singapura telah mengirim beberapa tuna netra untuk mendalaminya. Hal yang tak kalah pentingnya adalah Merpati Putih juga bisa dikembangkan untuk pengobatan dan kebugaran. Ilmu pengobatan Merpati Putih juga mampu mengobati sejumlah penyakit.

Pada Markas Polisi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Mapolda MetroJaya) getaran Merpati Putih diujicobakan untuk mendeteksi narkoba yang disembunyikan pada mobil, kantong perorangan, lemari, dan banyak tempat. Hasilnya, pesilat berhasil menunjukkan dengan sempurna lokasi penyimpanan narkoba tersebut. Belum lama ini (2009), bekerja sama

dengan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta, getaran Merpati Putih digunakan untuk mendeteksi kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) di sepanjang Ciliwung. Tahun 2010 sedang diupayakan kerjasama dengan Palang Merah Internasional untuk masuk di dalam tim bantuan pencarian korban bencana alam. Bahkan PPS BETAKO Merpati Putih tercatat sebagai pemegang rekor Museum Record Indonesia (MURI), saat 11 orang pesilatnya melakukan aksi tutup mata dari Istana Bogor hingga Balaikota DKI. Aksi yang menempuh perjalanan sejauh 60 km itu bisa dilakukan secara lancar.

Ilmu Merpati Putih No sihir, No Klenik, No Mantra :

Merpati Putih menggunakan tenaga dalam asli manusia, dengan permainan napas. Pada orang biasa, tenaga asli tersebut dapat dilihat dan digunakan hanya pada saat orang bersangkutan dalam kondisi terdesak saja. Misal: melompat pagar saat anjing mengejarnya di jalan yang buntu. Dalam keadaan kembali normal / tidak terdesak, orang tersebut serasa tidak percaya telah melompati pagar yang tinggi tersebut. Maka di dalam Pencak Silat ini, bagaimana menggunakan tenaga ekstra asli manusia tersebut pada saat normal, kapanpun dan dimanapun.

Secara normal sel dalam tubuh manusia menghasilkan zat yang bernama Adenosine Triphospate (A.T.P) yang merupakan cadangan energi dalam tubuh. Maka dengan bantuan teknik olah nafas, tenaga tersembunyi manusia itu

dapat di latih untuk diperoleh dan dikumpulkan di dalam tubuh. Ada banyak Jurus (teknik olah) Pernapasan di dalam Pencak Silat ini diantaranya Pernapasan Pembinaan dan Pernapasan Pengolahan. Juga Ada beberapa Teknik Jurus diantaranya adalah Rangkaian Gerakan Terikat (RGT) dan Rangkaian Gerakan Bebas (RGB) Selain itu juga ada beberapa Teknik Langkah dan Gerak, diantaranya adalah Langkah Praktis dan Gerak Praktis.

Selain dari Diri Sendiri (energi badan), pengambilan energi getaran di Pencak Silat Merpati Putih ini dapat pula diambil dari alam seperti dari Bumi (energi tanah juga pohon yang berusia amat tua), atau bahkan energi dari Angkasa (energi bintang, matahari ataupun bulan.

Beberapa tahun belakangan, ilmu tenaga dalam Merpati Putih yang mengandung energi dan getaran ini telah diselidiki lebih jauh secara ilmu pengetahuan dan dikembangkan juga untuk pengobatan serta untuk kepentingan orang tuna netra, agar mereka bisa membaca, membedakan dan mengenali warna serta dapat mempermudah segala aktivitas lainnya sehari-hari.

Jadi No Tipu, No Sihir, No Mantra,  Ilmu beladiri ini sudah ada sejak jaman kerajaan Mataram belum terpecah (Mataram Solo dan Jogja) namum saat itu hanya diperuntukan untuk kalangan keluarga keraton dan organisasi ini baru didirikan Tahun 1963. Malah kalau ada yang pake “Isian” / Susuk/ Atau Jin terus ikut latihan MP biasanya bawaannnya pada

mental d

an hilang . Karena teknik latihan  MP akan menghasilkan Energi yang berlawanan degan hal-hal seperti itu.  Pada saat saya latihan ada teman latihan saya yang waktu latihan olah pernapasan tubuhnya jatuh dan mental kebelakang tanpa dia sadari. Setelah ditanya oleh pelatih saya ternyata dia pernah menggunakan “isian/ cekelan(bhs jawa)”, tapi Alhamdulillah setelah ikut latihan di MP “cekelan” yang dia miliki sudah tidak ada.  Dengan segala Kerendahan Diri Mohon Maaf Bukannya Saya Mau Sombong (Karena Katanya Pak Ustad Sifat Sombong Hanya Milik Allah SWT).

Mengenai ATP :

Merpati Putih adalah Perguruan Pencak Silat yang ilmiah, tidak ada mantra dan klenik. Semua realitas dan logis. Kemampuan pesilat Merpati Putih mematahkan benda-benda keras seperti kikir, baja, gagang pompa, pipa beton, dsb. didapat dari zat yang disebut Adenose Triposphat (ATP).

Setiap

saa

t kita melakukan suatu kegiatan yang tidak kita sadari yaitu bernapas. Menghirup napas bisa dikatakan sebagai usaha memb

ersihkan paru-paru. Peristiwa pernapasan melibatkan oksigen (zat asam), sehingga terjadilah peristiwa kimiawi yang disebut oksidasi dan menimbulkan panas atau energi.

Dalam teori listrik, kekurangan satu elektron dari satu atom akan menimbulkan gaya listrik. Ketika kita menghirup napas yang kemudian ditahan, akan terjadi pula kekurangan zat asam. Pada saat berlangsung kekurangan ini, timbul suatu zat baru yang sangat aktif untuk membantu mempercepat pengulangan peristiwa kimiawi tadi. Zat ini dikenal sebagai Adenose Tr

iposphat atau disingkat ATP. Tenaga yang ditimbulkan ATP ini adalah 5 kali tenaga yang dihasilkan oleh peristiwa oksidasi itu sendiri.

Untuk mendapatkan ATP diperlukan syarat-syarat, seperti penegangan otot, kemudian digabungkan dengan kemampuan psikis dan biologis. Kalau proses oksidasi terus berulang dengan cepat maka akan timbul getaran. Getaran bisa ditingkatkan frequensinya bila kita mengenal ciri-cirinya.

TERIMA KASIH :

SMA Negeri 27 di PJ TV Bandung

Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 27 Bandung diwawancarai oleh PJ TV Bandung

http://www.pjtv.co.id/berita/detail/global/1304/sma-terapkan-pendidikan-karakter-sebagi-kurikulum-pendidikan.html

SMA Terapkan Pendidikan Karakter Sebagi Kurikulum Pendidikan

Rabu, 19 Oktober 2011 14:23 WIB

Bandung-Seminar yang diadakan di SMA negeri 27 Bandung pada hari Rabu , 19 Oktober 2011 mengangkat tema tentang “Impementasi UU No. 12 Tahun 2010 tentang Pramuka Kita Mantapkan Budaya dan Pendidikan Karakter Kebangsaan di Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA)”, yang bertujuan untuk Mengintegrasikan UU No.12 Tahun 2010 Tentang Pramuka dengan UU No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS (Sistem didik nasional).
Menurut kepala Sekolah SMA Negeri 27 Bandung Bapak Juli Wahyu dalam pertemuannya di acara tersebut mengatakan bahwa diadakannya acara ini adalah dalam rangka sharing pembentukan siswa SMA untuk merubah karakter para siswa.
Selain itu ia menambahkan bahwa untuk mengembangkan karakter yang ada di SMA Negeri 27 diperlukan 3 karakter yaitu: kejujuran, kedisiplinan, dan kemandirian. Kejujuran dalam arti semua perbuatan yang dilakukan diiringi dengan tanggung jawab serta sikap yang positif. Kedisiplinan dalam arti tepat waktu dalam segala hal serta karakter yang ke tiga kemandirian, yakni berani berjuang sendiri dan didasari oleh agama yang kuat dan berkarakter di kehidupan sosial.
Menurutnya di SMA Negeri 27 ini baru berjalan selama kurang lebih 6 Bulan. Kegiatan yang bertemakan Impementasi UU No. 12 Tahun 2010 tentang Pramuka Kita Mantapkan Budaya dan Pendidikan Karakter Kebangsaan di Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA)”, yang bertujuan untuk Mengintegrasikan UU No.12 Tahun 2010 Tentang Pramuka dengan UU No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS (Sistem didik nasional) baru pertamakali di adakan di Bandung yaitu di SMA Negeri 27 Bandung.(Yogi & willy/ro/pjtv/2011)

Berita SMA Negeri 27 Bandung juga dimuat di Satugen.com

http://www.satugen.com/news-1805-sman-27-bandung-terima-200-siswa-baru.html

SMAN 27 Bandung Terima 200 Siswa Baru

Oleh Ade Indra · Rabu, 29 Juni 2011 · Kategori Almamater

Bandung ; (Satugen),- Sekolah negeri termuda di Kota Bandung ternyata memiliki banyak peminat. Sekolah yang terletak di daerah Mekar Arum, Bandung Timur ini pada tahun sekarang menampung 200 kursi bagi siswa baru yang akan menuntut ilmu di SMAN 27 Kota Bandung

Sejak 2 tahun berdiri sekolah ini memang memiliki 2 tempat, pertama di Jl. Cihampelas, Kota Bandung dan kedua di daerah Mekar Arum, Bandung Timur. Seiring perkembangan waktu, sekolah ini mulai banyak dilirik orang, dan akhirnya perluasan pembangunan sekolah pun dilakukan di daerah Mekar Arum.

Menurut informasi dari Wakasek Kesiswaan SMAN 27 Kota Bandung, Bambang, kedepannya semua kelas akan disatukan di SMAN 27 Bandung yang di Mekar Arum.

”Untuk sekolah yang di Cihampelas kita akan teruskan sampai penghabisan kelas XII, baru setelah itu semua kelas akan bersekolah disini”, seru Bambang saat ditemui Satugen kemarin.

Bambang menambahkan, untuk tahun ini saja SMAN 27 Bandung akan menampung 200 siswa baru dari jalur akademik ataupun non akademik.

“Kita sedang melakukan proses pembangunan kelas untuk menampung siswa baru. 200 siswa setidaknya akan menempati 5 sampai 6 kelas”, tambah Bambang.

Pembangunan fasilitas sekolah yang terus dilakukan diharapkan bisa membuat siswa baru kerasan bersekolah di SMAN 27 Bandung. (Ade Indra)

Lambang SMA Negeri 27 Bandung mempunyai makna yang luhur dan mulia. Sebuah bintang besar ada di back ground lambang SMA Negeri 27 Bandung ini.

Bintang adalah benda angkasa yang dapat mengeluarkan cahayanya sendiri, cahayanya yang terang selalu terlihat dari bumi, meski jarak dengan bumi sangat jauh jutaan tahun cahaya.

Cita-cta SMA Negeri 27 Bandung seperti lambang bintang ini. Siswa SMA Negeri 27 maju dan menunjukkan prestasi-prestasi yang gilang gemilau di depan publik.

Tulisan SMAN 27 kota Bandung berada di depan bintang bermakna : karena keindahan bintang itulah membuatnya dikagumi. Keindahan dan kemuliaan bintang membuatnya dikagumi.

Cita-cita SMA NEGERI 27 Bandung adalah bersinar seperti bintang, selalu menunjukan keindahannya. Menjadi sekolah yang indah dan mulia.

Warna merah putih di Lambang Sekolah, diambil dari warna Bendera Negara Indonesia yang bermakna : MERAH (berani) dan warna  PUTIH (berhati suci). Visi keberanian dan kesucian itu yang akan diterapkan di SMA Negeri 27 Bandung.

Menurut Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 27 Bandung, Bapak Juli Wahyu, Lambang bintang ini akan menginspirasi sekolah menjadi sekolah bervisi “KAMPUS BINTANG”. Berharap SMA Negeri 27 akan menjadi kampusnya para bintang, dipenuhi oleh siswa yang berprestasi, ibarat bintang yang indah dan mulia.

   

SMAN 27 bandung… dipenuhi oleh siswa-siswa yang penuh semangat tinggi dan kompak. Siswa-siwa pilihan SMA Negeri 27 adalah siswa terpilih yang sanggup mengikuti kegiatan di luar sekolah tanpa mengganggu aktifitas sekolah.

Siswa-siswa SMA Negeri 27 mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi, aktivitas-aktivitas yang dilakukan ini adalah salah satu bukti semangat dan kemampuan siswa dalam beraktivitas sekaligus membagi waktu dengan baik. Mampu memilah saat belajar, saat bermain, saat santai dan saat serius.

Kegiatan kreatif seperti ini akan mampu menghapus stigma siswa SMA yang hanya suka membuang waktu percuma, hoby dengan kegiatan tidak produktif, merokok, dan kebut-kebutan di jalan. Siswa SMA Negeri 27 Bandung memberikan sebuah contoh nyata bahwa banyak kegiatan yang lebih kreatif yang dapat dikembangkan dengan tetap mengedepankan etika, penghormatan hukum, serta tuntunan agama, dan menjunjung tinggi nama negara.

——————-

Artikel : Berhati-hati berkendara Ya Siswa SMA Negeri 27 Bandung

Jika berkendara harus hati-hati, hindarkan banyak bercengkerama atau banyak bercanda pada saat berkendara. Berikut ini adalah contoh berita siswa SMA Negeri 27 Bandung yang tidak waspada dalam berkendara yang dicuplik oleh wartawan Media Transformasi Bandung.

Selain melakukan kegiatan positif yang bermanfaat, kewaspadaan berkendara di jalan raya harus tetap diutamakan. Apalagi di Kota bandung metropolitan yang saat ini penuh dengan berbagai alat transportasi di tengah kondisi alam bandung yang pegunungan dipenuhi dengan bentang alam yang berbahaya bagi para pengendara.

———————

CUPLIKAN BERITA

Sabtu, 26 November 2011, Posted by in Bandung, Peristiwa, link : http://mediatransformasi.wordpress.com/2011/11/26/motor-pelajar-sman-7-bandung-masuk-jurang/

Motor Pelajar SMAN 27 Bandung Masuk Jurang

Bandung (Mediatrans) – Sebuah motor Yamaha F1 ZR nopol  D 60002 U yang dikemudikan Ikshan(16), Pelajar tingat II SMA negeri 27 bandung , warga kiara condong, bersama temanya Ari(16), yang sedang jalan-jalan bersama 8 orang temanya seusai pulang sekolah, Pada hari jumat (25/11) sekitar pukul 18:15 WIB terjun bebas di jurang diperkirakan kedalaman 6 meter, di Caringin Tilu (CARTIL) di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung arah jalur Cicaheum Padasuka.
Akibat kecelakaan tersebut, seorang pengendara sepeda motor mengalami luka ringan di tangan dan dikaki bersama teman yang di bocengnya,

Berdasarkan hasil olah tinjauan wartawan mediatrans yang kebetulan sedang Memotret pemandangan Kota Bandung diatas Bukit Caringin tilu, kecelakaan terjadi Karena kondisi rem blong dan medan jalan yang menurun.

Menurut Ari,hal tersebut terjadi akibat Rem belakang Blong sehingga ikhsan tidak dapat menguasai laju motornya,laju motor melebar terlalu ke kanan dan pada saat tikungan. Kecelakan pun tak dapat terhindarkan,” kata ari.

Akibat kecelakaan tersebut dan motor yang masuk jurang membuat kendaraan tersebut mengalami kerusakan.

Menurut saksi mata, Agus(30) motor melaju kencang sebelum masuk Jurang, dua pengendara sepeda motor pun langsung loncat dan melepaskan motornya.”untung saja mereka langsung loncat dan melepaskan motornya, jadi mereka tidak terbawa terjun kedalam jurang”.kata Agus.(Aji)**

 

SMA27 BANDUNG adalah sekolah yang memiliki KARAKTER KEBANGSAAN. apakah yang dimaksud dengan KARAKTER KEBANGSAAN
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Bangsa ini dibangun dari kehendak yang sama untuk mewujudkan cita-cita sebagai bangsa untuk mewujudkan empat tujuan negara (i) melindungi segenab bangsa dan tumpah darah Indonesia, (ii) memajukan kesejahteraan umum, (iii) mencerdaskan kehidupan bangsa dan (iv) ikut menjaga ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi. Tentu saja cita-cita tersebut tidak mudah direalisasikan. Bangsa ini memiliki banyak pengalaman ancaman dan tantangan yang menghambat cita-cita tersebut. Sungguh beruntung, Pancasila senantiasa menunjukkan nilai-nilai keluhurannya. Hal ini bukan saja berhasil digali oleh para pendiri bangsa tetapi juga direalisasikan dalam pembebasan dari penjajahan. Sudah saatnya, generasi saat ini memantapkan dan mengakualisasikan kembali nilai-nilai Pancasila; untuk memandu jalannya kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; dan memecahkan berbagai permasalahannya. Bangsa ini memerlukan orang-orang berkualitas, orang-orang berkarakter kebangsaan, atau orang-orang Pancasilais sebagaimana teladan yang diberikan para pendiri bangsa.
Berikut ini adalah pokok-pokok pikiran membangun karakter bangsa.
Semangat dan cita-cita kebangsaan telah dideklarasikan para pendiri bangsa (founding fathers). Para pendiri bangsa mampu menggali nilai-nilai budaya luhur bangsa (atau disebut filsafat Pancasila maupun filsafat keagamaan). Pemahaman terhadap falsafah kebangsaan telah menghasilkan semangat juang para pendahulu sehingga membebaskan dari belenggu penjajahan. Falsafah Pancasila yang dilandasi nilai-nilai sejarah, cita-cita dan ideologi, juga berfungsi memandu bangsa Indonesia memandang dinamika kehidupan dan menentukan arah pembangunan menuju masyarakat yang mandiri, maju, adil, dan makmur.
Fenomena globalisasi berpengaruh kepada pergeseran atau perubahan tata nilai, sikap dan perilaku pada semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Perubahan yang positif dapat memantapkan nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa dan mengembangkan kehidupan nasional yang lebih berkualitas. Tuntutan dan aspirasi masyarakat terakomodasi secara positif disertai upaya-upaya pengembangan, peningkatan pemahaman, penjabaran, pemasyarakatan, dan implementasi Pancasila dalam semua aspek kehidupan. Adapun perubahan yang negatif harus diwaspadai sejak dini serta melakukan aksi pencegahan berbagai bentuk dan sifat potensi ancaman terhadap NKRI.
Menurut Noorsyam (2009), filsafat pancasila memberi tempat yang tinggi dan mulia atas kedudukan dan martabat manusia (sebagai implementasi sila pertama dan kedua Pancasila). Karenanya setiap manusia seyogyanya mengutamakan asas normatif religius dalam menjalankan kehidupannya. Manusia diberi oleh Tuhan kemampuan berbagai ilmu pengetahuan untuk melaksanakan tugas kekhalifahannya (Al Baqarah : 30 – 34). Manusia diminta untuk mengelola seluruh alam dan seisinya dan diperuntukkan bagi umat manusia.
Menurut Hasibuan (2003), manusia Indonesia memiliki potensi ²illahiyah², dan bisa merealisasikan potensi illahiyahnya menjadi manfaat seluruh bangsa. Dengan menunaikan kekhalifahan itu manusia senantiasa mengalami pembelajaran. Pembelajaran diperlukan agar bangsa Indonesia dapat melalui tantangan internal maupun global dan berbagai dinamikanya. Proses pembelajaran dan iptek diharapkan menghasilkan kemampuan adaptasi atau justifikasi proses kehidupan dan menjalankan inovasi untuk menciptakan kualitas dan daya saing yang makin baik. Daya saing hanya akan meningkat, seiring dengan proses pembelajaran yang rasional dan kritis serta kreativitas di kalangan masyarakat.
Nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa perlu diimplementasi untuk membangkitkan semangat juang bangsa. Semangat juang itu bukan saja untuk menyelesaikan permasalahan bangsa, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Kualitas itu akan lahir dari manusia yang berkarakter religius, percaya diri, dan memiliki etos kerja yang tinggi (Poespowardojo dan Hardjatno, 2010). Lahirnya SDM yang berkualitas sangat relevan untuk mengantisipasi keadaan dan perubahan lingkungan strategis.
Bagi bangsa Indonesia, yang dibutuhkan adalah sistem kepemimpin nasional yang dapat menjalankan visi pembangunan nasional dilandasi paradigma nasional dengan kemampuan (i) memantapkan integrasi bangsa dan solidaritas nasional, (ii) mementingkan stabilitas nasional untuk meningkatkan rasa kebangsaan, (iii) memahami perubahan dan melaksanakan pembaharuan dalam manajemen pemerintahan dan (iv) upaya pencarian solusi untuk menangani permasalahan dalam kehidupan masyarakat. Pemimpin pada berbagai tingkatan dan hirarki, merupakan penggerak dan motivator seluruh komponen bangsa untuk menjalankan kehidupan nasional dalam pembangunan nasional.
kepemimpinan nasional membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, berkemampuan iptek dan seniyang dilandasi nilai-nilai ideologi bangsa, serta dapat berinteraksi dengan komponen bangsa lainnya dalam hidup bersama yang bermanfaat. Kepemimpinan nasional harus dapat mengawal manajemen pembangunan dalam rambu-rambu good governance, mendorong berfungsinya kelembagaan pemerintahan, pembangunan pendidikan, dan pembangunan hukum dan aparatur dalam rangka pembangunan nasional.
Pembangunan pendidikan secara umum bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan dilaksanakan di dalam lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan (masyarakat dan pemerintahan) dalam prinsip-prinsip keteladanan, moral dan etika sesuai falsafah hidup bangsa berdasarkan Pancasila. Kepemimpinan dalam keluarga, sekolah, kemasyarakatan dan pemerintahan wajib menjalankan prinsip-prinsip pendidikan tersebut, dan menjadi sumber motivasi dan inspirasi lahirnya kualitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Melalui pendidikan diharapkan lahir kualitas SDM yang memiliki moral dan akuntabilitas individu, sosial, institusional dan global (Lemhannas, 2009) yang akan mengantarkan menjadi Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur. Karakter multikultur 1 bangsa merupakan sumber kekayaan iptek nasional, sebagai modal dasar pembangunan nasional. Potensi tersebut perlu dioptimalkan pemanfaatannya melalui kepemimpinan yang memiliki kompetensi manajemen pembangunan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Di SMAN 27 BANDUNG siswanya adalah siswa terbaik bangsa yang mandiri, sopan, tekut, ulet. karna disanalah salah satu sekolah yang bekerja sama dengan organisasi PRAMUKA yang siswanya minimal harus memjadi anggota saka bayangkhara selain saka bayangkara ada juga saka yang lain. SMAN 27 BANDUNG akan membagi cerita tentang SAKA.Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para pramuka penggalang Terap, pramuka penegak dan pramuka pandega atau para pemuda usia antara 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Satuan Karya memiliki beberapa krida, yang masing-masing mengkhususkan pada subbidang ilmu tertentu. Setiap Krida memiliki syarat kecakapan khusus untuk memperoleh tanda kecakapan khusus Kelompok Kesatuan Karyaan yang dapat diperoleh pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di Saka tersebut.

Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan bakti satuan karya pramukadisingkat Pertisaka yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka, sedangkan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut perkemahn antar satuan karya pramuka disingkat Peransaka. Kegiatan Peransaka antara lain melakukan transfer bidang keilmuan masing-masing Satuan Karya.

Pada dasarnya Satuan Karya hanya diatur di tingkat nasional oleh kwartir nasional gerakan pramuka, namun ternyata ada Satuan Karya yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan kwartir daerah yang bersangkutan.
MACAM MACAM SAKA
Saka Dirgantara
Saka Bhayangkara
Saka Bahari
Saka Bakti Husada
Saka Bina Sosial
Saka Keluarga Berencana (Kencana)
Saka Kerohanian
Saka Pandu Wisata
Saka Pekerjaan Umum (PU)
Saka Pustaka
Saka Taruna Bumi
Saka Teknologi
Saka Wanabakti
Saka Wira Kartika
Berlaku Nasional

Saka Dirgantara

Logo SakaDirgantara

Saka Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Satuan Karya ini membidangi bidang kedirgantaraan, umumnya saka ini hanya berada di wilayah yang memiliki potensi kedirgantaraan, dengan kata lain memiliki landasan udara.

Pelatihan Saka Dirgantara umumnya memperbantukan para profesional di bidang kedirgantaraan, TNI AU, pihak perusahaan penerbangan dan klub aeromodelling. Pelatihan biasanya diadakan di sebuah Pangkalan Udara tertentu.

Krida-krida dalam Saka Dirgantara, sebagai berikut.

  1. Krida Olahraga Dirgantara
  2. Krida Pengetahuan Dirgantara
  3. Krida Jasa Kedirgantaraan

Kecakapan Khusus Kelompok Kedirgantaraan, sebagai berikut.

  1. Krida Olah Raga Dirgantara
    1. Terbang Bermotor
    2. Terbang Layang
    3. Aeromodelling
    4. Terjun Payung
    5. Layang Gantung
  2. Krida Pengetahuan Dirgantara
    1. Aerodinamika
    2. Pengaturan Lalu Lintas Udara (PLLU)
    3. Meteorologi
    4. Fasilitas Penerbangan
    5. Navigasi Udara
  3. Krida Jasa Dirgantara
    1. Teknik Mesin Pesawat
    2. Komunikasi
    3. Aerial Search And rescue
    4. Struktur Pesawa

      Saka Bhayangkara

      Logo Saka Bhayangkara

      Saka Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional. Satuan Karya ini membidangi bidang kebhayangkaraan.

      Saka Bhayangkara ialah Satuan Karya terbesar dan paling berkembang di Indonesia. Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam. Dalam pelatihan Saka Bhayangkara, umumnya Gerakan Pramuka bekerjasama dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia dan kadang-kadang memperbantukan pihak Dinas Pemadam Kebakaran. Biasanya Saka Bhayangkara berada di bawah pembinaan Kepolisian Republik Indonesia.

      Krida-krida dalam Saka Bhayangkara, sebagai berikut.

      1. Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas)
      2. Krida Lalu Lintas (Lantas)
      3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana (PPB)
        1. Subkrida Pasukan Berkuda (Paskud)
        2. Subkrida Pasukan Anjing Pelacak (Paskan)
        3. Subkrida Pemadam Kebakaran (Damkar)
        4. Subkrida Search And Rescue (SAR)
      4. Krida Pengenalan Tempat Kejadian Perkara (PTKP)

      Pada saat ini Krida saka bhayangkara yang memiliki subkrida Paskud hanya di wilayah Jakarta Timur, tepatnya Ranting Pasar Rebo, Ciracas, dan Cipayung.

      Kecakapan Khusus Kelompok Kebhayangkaraan, sebagai berikut.

      1. Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas)
      2. Krida Lalu Lintas (Lantas)
      3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana (PPB)
      4. Krida Pengenalan Tempat Kejadian Perkara (PTKP)
        1. Pengetahuan tempat kejadian perkara
        2. Pengetahuan sidik jari
        3. Pengetahuan tulisan tangan dan tanda tangan
        4. Pengetahuan bahaya narkob

          Saka Bahari

          Logo Saka Bahari

          Satuan Karya Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa cinta dan menumbuhkan sikap hidup yang berorentasi kebaharian termasuk laut dan perairan dalam. Satuan Karya ini membidangi bidang Kelautan.

          Pembinaan Saka Bahari bekerjasama dengan pihak TNI AL, Profesional di bidang Olahraga Air, Departemen Pariwisata dan Departemen Kelautan. Umumnya Saka Bahari hanya berada di wilayah yang memiliki potensi di bidang Bahari.

          Krida-krida dalam Saka Bahari, sebagai berikut.

          1. Krida Sumberdaya Bahari
          2. Krida Jasa Bahari
          3. Krida Wisata Bahari
          4. Krida Reksa Bahari

          a

Saka Bhakti Husada

Logo Saka Bhakti

Saka Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan.

Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang kemudian dicanangkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 12 November 1985 sebagai Hari Kesehatan Nasional di Magelang.

Saka Bakti Husada bertujuan untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkunganya. Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.

Krida-krida dalam Saka Bakti Husada, sebagai berikut.

  1. Krida Bina Lingkungan Sehat
  2. Krida Bina Keluarga Sehat
  3. Krida Penanggulangan Penyakit
  4. Krida Bina Gizi
  5. Krida Bina Obat
  6. Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Kecakapan Khusus Kelompok Kebaktihusadaan, sebagai berikut.

  1. Krida Bina Lingkungan Sehat
    1. Penyehatan Perumahan
    2. Penyehatan Makanan dan Minuman
    3. Pengamanan Pestisida
    4. Pengawasan Kualitas Air
    5. Penyehatan Air
  2. Krida Bina Keluarga Sehat
    1. Kesehatan Ibu
    2. Kesehatan Anak
    3. Kesehatan Remaja
    4. Kesehatan Usia Lanjut
    5. Kesehatan Gigi dan Mulut
    6. Kesehatan Jiwa
  3. Krida Penanggulangan Penyakit
    1. Penanggulangan Penyakit Malaria
    2. Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah
    3. Penanggulangan Penyakit Anjing Gila
    4. Penanggulangan Penyakit Diare
    5. Penanggulangan Penyakit TB Paru
    6. Penanggulangan Penyakit Kecacingan
    7. Imunisasi
    8. Gawat Darurat
    9. HIV / AIDS
  4. Krida Bina Gizi
    1. Perencanaan Menu
    2. Dapur Umum Makanan/Darurat
    3. UPGK dalam Pos Pelayanan Terpadu
    4. Penyuluh Gizi
    5. Mengenal Keadaan Gizi
  5. Krida Bina Obat
    1. Pemahaman Obat
    2. Taman Obat Keluarga
    3. Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif
    4. Bahan Berbahaya bagi Kesehatan
    5. Pembinaan Kosmetik
  6. Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
    1. Bina PHBS di Rumah
    2. Bina PHBS di Sekolah
    3. Bina PHBS di Tempat umum
    4. Bina PHBS di Instansi Pemerintah
    5. Bina PHBS di Tempat kerja

.

Saka Keluarga Berencana

Logo Saka Kencana

Saka Keluarga Berencana (Kencana) adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis dan bakti masyarakat, dalam bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan. Pembinaan Saka Kencana berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerjasama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Krida-krida Saka Keluarga Berencana, sebagai berikut.

  1. Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR)
  2. Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK)
  3. Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE)
  4. Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM).

Saka Taruna Bumi

Logo Saka Taruna Bumi

Saka Taruna Bumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian. Pembinaan Saka Taruna Bumi dilakukan oleh Gerakan Pramuka bekerja sama dengan Departemen Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura.

Krida-krida dalam Saka Taruna Bumi, sebagai berikut.

  1. Krida Pertanian dan Tanaman Pangan
  2. Krida Pertanian Tanaman Perkebunan
  3. Krida Perikanan
  4. Krida Peternakan
  5. Krida Pertanian Tanaman Holtikultura.

Saka Wanabakti

Logo Saka Wanabhakti

Saka Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Pembinaan Saka Wanabhakti bekerjasama dengan Departemen Kehutanan, Perhutani dan LSM Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait.

Krida-krida dalam Saka Wanabakti, sebagai berikut.

  1. Krida Tata Wana
  2. Krida Reksa Wana
  3. Krida Bina Wana
  4. Krida Guna Wana.

Saka Wira Kartika

Logo Saka Wira Kartika

Saka Wira Kartika baru berupa saka rintisan yang mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan Peraturan Bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan.

Krida-krida dalam Saka Wira Kartika, sebagai berikut.

  1. Krida Survival
  2. Krida Pionering (Perintis)
  3. Krida Mountainering
  4. Krida Navigasi Darat
  5. Krida penanggulangan bencana alam

Saka Bina Sosial

Logo Saka Bina Sosial

Saka Bina Sosial adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang usaha kesejahteraan sosial guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Saka Pustaka dapat kedudukan di Perpustakaan Umum, meskipun demikian dapat pula berkedudukan di Kwartir Cabang. Sejauh ini hanya Kwarda Jawa Tengah yang mempunyai secara resmi Saka ini.

Saka Kerohanian

Saka Kerohanian adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang pekerjaan kerohanian menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Dulu saka ini pernah aktif di bawah binaan Kwartir Cabang Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Sekarang Saka Kerohanian sudah tidak ada lagi.

Saka Panduwisata

Logo Saka Pandu Wisata

Saka Panduwisata adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang kepariwisataan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Pariwisata yang dimaksud adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha lain yang terkait dibidang tersebut.

Berbeda dengan Saka-saka yang lain. Saka Panduwisata dapat kedudukan di Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW), meskipun dapat pula berkedudukan di Kwartir Cabang. Sejauh ini hanya Kwarda Jawa Tengah yang mempunyai secara resmi Saka ini.

Krida-krida dalam Saka Panduwisata, sebagai berikut.[1]

  1. Krida Bina Obyek Wisata
  2. Krida Bina Pramuwisata
  3. Krida Bina Sarana Wisata
  4. Krida Bina Seni Budaya

Saka Pekerjaan Umum

Saka Pekerjaan Umum adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang pekerjaan umum guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Dulu ini adalah salah satu saka yang cukup aktif yang berada di bawah binaan Kwartir Daerah Kalimantan Selatan. Sekarang Saka Pekerjaan Umum sudah tidak ada lagi.

Saka Pustaka

Logo Saka Pustaka

Saka Pustaka adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang kepustakaan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Saka Pustaka dapat kedudukan di Perpustakaan Umum, meskipun demikian dapat pula berkedudukan di Kwartir Cabang. Sejauh ini hanya Kwartir Daerah Jawa Tengah yang mempunyai secara resmi Saka ini.

Saka Pustaka dimotori oleh Perpustakaan Umum Kabupaten Blora, yang mendapat sambutan baik dari Kwartir Cabang Blora maupun Perpustakaan Pusat Daerah Provinsi Jawa Tengah. Dan pada tanggal 29 Desember 2007 secara resmi Saka Pustaka diresmikan di Pendopo Bupati Blora dengan ditandai Pelantikan Pengurus Saka Pustaka Kwartir Daerah Jawa Tengah oleh Ketua Kwartir Daerah Jawa Tengah dan Pelantikan Pengurus Saka Pustaka Kwartir Cabang Blora oleh Ketua Kwartir Cabang Blora.[2]

Lambang Saka Pustaka memiliki arti bahwa Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega (2 tunas kelapa warna coklat) yang tergabung kedalam Saka Pustaka harus mempunyai pancaran semangat (matahari) serta kemauan untuk bisa menjadi kader pembangunan dibidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi (buku) yang dapat membantu melembagakan budaya baca dan belajar bagi semua anggota gerakan pramuka dan masyarakat di lingkungannya dengan tetap berpijak pada landasan Pancasila (Segi Lima) dan sifat-sifat budi luhur manusia (persahabatan = warna biru, kesucian = bintang warna putih, keberanian = warna merah dan elegan/kesatriya = warna hitam) untuk menuju kejayaan/kemakmuran (warna kuning).[3]

Krida-krida dalam Saka Pustaka,

  1. Krida Layanan Perpustakaan (Yanpus)
  2. Krida Pengembangan Bahan Pustaka (Baka)
  3. Krida Pengembangan Perpustakaan (Peta)
  4. Krida Deposit dan Penerbitan (Debit

    Saka Teknologi

    Logo Saka Teknologi

    Saka Teknologi adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang ilmu teknologi guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Sejauh ini Saka Teknologi hanya ada di Kwartir Cabang Purworejo. Berbeda dengan Kwartir Darah Nusa Tenggara Barat menamakan Saka Teknologi dengan penamaan Saka Informasi dan Teknologi.

    )

SMA Negeri 27 Bandung Di Pikiran Rakyat

Harian Pikiran Rakyat memuat Artikel Tulisan tentang SMA Negeri 27 Kota Bandung (Kolom Belia Harian Pikiran Rakyat)

Satu-satunya SMA Negeri yang

“Gratisan”

18 May 2010

Satu-satunya SMA Negeri yang “Gratisan”

SMAN 2 Bandung di Jalan Cihampelas adalah salah satu sekolah yang lumayan sering dikunjungi “belia” karena memang sering eksis dengan sejumlah kegiatannya. SMAN 2 Bandung bahkan sempat beberapa kali bekerja sama mengadakan event Citizen Journalism di sana. Wajar kalau kru belia cukup sering menyempatkan waktu untuk menyambangi sekolah yang terletak di Jalan Cihampelas ini

Nah, cukup kenal dengan SMAN 2 Bandung membuat belia jadi kenal juga dengan SMAN 27 Bandung. Kenapa demikian? SMAN 27 adalah sekolah yang menggunakan lokasi sekolah yang sama, di Jalan Cihampelas. Loh, kok bisa begitu ya? Ya bisa dong. Soalnya SMAN 27 emang sampai saat ini masih menggunakan fasilitas sekolah yang terletak di Cihampelas itu Kamu pertu tahu sejarah SMAN 27 Bandung untuk bisa memahami kenapa skul ini belum bisa menggunakan fasilitas skul sendiri.

Sekolah ini berdiri pada tahun 2006 berkat aspirasi masyarakat yang mendambakan sekolah setara SMA, negeri, yong bebas biaya pendidikan “Ya, bersekolah di SMAN 27 memang gratis, di mana semua biaya ditanggung oleh pemerintah,” ujar Pak Hatta Saputra, Wakasek Kesiswaan SMAN 27 Bandung Ketika dikonfirmasi kepada sejumlah siswa kelos Xl, mereka se-mua juga mengiyakan fakia tersebut

Kita semua enggak bayar uang sekolah Paling siswa yang merasa cukup mampu memberikan sumbangan, dengan jumlah yang dibebaskan,” ujar Harry, kelua OSIS SMAN 27 Bandung. “Uang yong harus dikeluarkan poling hanya untuk prakiikum komputer, sebesar Rp 15.000 setiap bulannya,” ujar Da-nar dari kelas Xl IPA

Enggak ada uang bangunan, SPP, uang buku, dll “Buku supply sekolah Ibaca dipinjamkan! sesuai jam pelajarannya Jika mau beli sendiri juga boleh,” tambah Harry Wah, siapa juga yang enggak pengen sekolah gratis? Emang biaya pendidikan semakin hari semakin tinggi, beasiswa sekolah menjadi hal yong sangat diidom-idamkon oleh pelajar “Siswa-siswi yang diterima mosuk SMAN 27 adalah pelajar pilihan

Mereka harus memenuhi standar NEM yang cukup, dan disurvey dulu apakah memang layak digratiskan dari biaya pendidikan atau tidak,” jelas Pok Hatta. Survei di sini maksudnya adalah peninjauan dan verifikasi apakah orang tua murid dari calon siswa SMAN 27 memang berasal dari kalangan yang kurang mampu atau tidak

Jika hasil survei menunjukkan bahwa pela-jamya emang layak untuk dibantu, makan akan diterima untuk bersekolah di SMAN 27 Bandung, dengan bebas biaya sekolah Se-lain proses seleksi seperti itu, ruponya ada juga sejumlah siswa yong dibiayai pemerintah untuk bersekolah di SMAN 27 Bandung berdasarkan pertimbangan prestasi non-akademik mereka “Ada juga siswa-siswi yang terpilih karena berprestasi di bidang olah raga dan seni budaya,” Jelas Pak Hatta.

Enok ya sekolah gratisan7 Well, kolo kata belia sih itu beban Soalnya anak-anak SMAN 27 berarti harus membuktikannya dengan prestasi Nah, di usianya yang masih sangat muda, skul ini sudah mampu cukup banyak menorehkan prestasi, kebanyakan di bidang nonakademik, untuk mengangkat nama baik sekolahnya. “Memang kebanyakan prestasi yang diraih adalah di bidang olah raga serta seni don budaya, baik pelajar secara individu maupun mewakili sekolah secara long-sung,” jelas Pok Hatta

Nah, perencanaan untuk pembangunan fasilitas sekoloh sebenomya sudah direncanakan berbarengan dengan dibukanya SMAN 27 Bandung Namun, korena kendala biaya dari pemerintah dan Disdik. pembangunan fasilitas sekolah baru bisa direalisasikan pada tahun 2009 dan baru mulai bisa dioptimalkan pada tahun 2010 ini (silakan baca boks “Muloi Angkatan Depan Enggak Nebeng Lagi”) Makanya anak-anak SMAN

27, sementara ini sampe angkatan 2009/2010, masih nebeng di SMAN 2 Bandung Jalon Cihampelas Dan karena nebeng, mereka kudu masuk siang setiap harinya dan bersekolah pada hari Sabtu saat sekolah-sekolah lain pada libur atau melangsungkan aktivitas ekskulnyo. “Awalnya ngantuk banget sekolah siang itu, bawoannya males,” ujar Danar dari kelas IPA Xl. Akan tetapi, setelah menjalaninya cukup lamo, para siswa SMAN 27 mampu beradaptasi dan bisa mengambil sejumlah manfaat dari sekoloh siang. “Sebelum kegiaion belajar, sering kita gunakan untuk aktivitas ekskul, kegiatan pengajian, dll Seru |uga enggak pernah telai bangun sekolah karena sekolah siang, hehehe,” ujar Donor

Satu hol yang unik dari SMAN 27, mungkin mereka adalah saiu-satunya skul yang melangsungkan upacara bendera setiap hari Sobtu pagi “Ya kita kan enggak bisa upacara bareng anak SMAN 2 Terus kolo up-ocora hari Senin siang, wah gila! Panas!” ujar Harry Makanya, upacara bendera di SMAN 27 diadakannya setiap hari Sabtu pagi, satu-satunya hari di mano anak-anak SMAN 27 masuk pagi “Cuma kita satu-satunya sekolah yang upacara bendera setiap Sobtu Pogi!” tutur Harry *syauqy

Pencipta Hymne SMA Negeri 27 Bandung, seorang guru yang sangat berprestasi

Guru dan seniman ini sangat berprestasi di tingkat Nasional dan bahkan internasional. Sungguh berkualitas diajar oleh guru dengan prestasi seperti Wing Pandu. Lihat lebih lanjut link Wing Pandu di http://www.wix.com/wingpandoe/portofolio#!

Hebatnya SMA Negeri 27 Bandung memiliki Hymne yang luar biasa membangkitkan cinta pada ilmu pengetahuan dan konsistensi belajar, cinta tanah air dan bangsa. Diciptakan oleh Wing Pandoe, salah satu guru yang pernah mengajar di SMA Negeri 27 pada tahun 2006. Download lengkap musik Hymne SMA Negeri 27 Bandung di link berikut http://www.4shared.com/mp3/jrLY-Ojn/Hymne_SMA_27_Bandung.html

HYmne SMA Negeri 27 Bandung